Sehidup Semati: pembuka film horror-thriller awal tahun dengan pendekatan yang segar

Setelah terakhir menyutradarai “Sri Asih”, Upi kembali merilis film terbarunya berjudul “Sehidup Semati” sebuah film bergenre horror thriller yang diperankan oleh Laura Basuki (Renata), Ario Bayu (Edwin), Asmara Abigail (Asmara), dan Chantiq Schagerl (Ana). Film “Sehidup Semati” yang diproduksi bersama dengan Starvision ini baru saja di rilis 11 Januari 2024.

NASIONALULASAN FILM

Mamang Sinema

1/15/20242 min read

Poster Film Sehidup Semati karya Sutradara Upi, Produksi Starvision.

BeritaSinema.com - Setelah terakhir menyutradarai “Sri Asih”, Upi kembali merilis film terbarunya berjudul “Sehidup Semati” sebuah film bergenre horror thriller yang diperankan oleh Laura Basuki (Renata), Ario Bayu (Edwin), Asmara Abigail (Asmara), dan Chantiq Schagerl (Ana). Film “Sehidup Semati” yang diproduksi bersama dengan Starvision ini baru saja di rilis 11 Januari 2024.

Secara singkat film ini bercerita tentang Renata seorang perempuan yang tumbuh di lingkungan kelauarga yang taat beragama, dalam lingkungan keluarga ia selalu diajarkan bahwa sebagai seorang istri hakikatnya adalah untuk mengabdi pada suami dan menjaga keutuhan rumah tangga. Namun dalam realitanya, rumah tangga Renata tidak baik-baik saja ketika ia mencurigai Edwin selingkuh. Tekad Renata membawanya pada Asmara, seorang perempuan seksi dan vulgar yang tinggal di sebelah unit apartemennya. Renata lantas mengetahui bahwa selingkuhan Edwin adalah Ana, seorang perempuan penghuni apartement yang hilang dan sedang dicari keberadaanya. Ditengah kondisi rumah tangga Renata yang semakin rumit serta kekerasan yang ia terima membuat Renata semakin kacau dan keadaan menjadi semakin rumit.

“Sehidup Semati” menjadi film pembuka awal tahun 2024 yang segar, berbeda dengan formula horror pada umumnya, film ini menyeramkan tanpa harus memunculkan hantu-hantu dengan tampilan menyeramkan seperti kebanyakan film horror lokal. Film ini membawa membawa nuansa seram dan penuh teror melalui relasi karakter dan petualangannya yang disajikan dalam pola penceritaan yang non linier.

Selain itu, narasi kritik tentang ajaran keagamaan juga dirasa disuarakan dengan cukup jelas dan lantang di mana film ini. Adegan kemunculkan seorang tokoh agama yang direpetisi berulang-ulang serta bagaimana reaksi para jamaatnya dapat memberikan gambaran jelas di mana film memposisikan sudut pandangnya.

Bagi sebagian orang mungkin beberapa adegan terkait perselingkuhan, dan kekerasan dalam rumah tangga dapat memunculkan memori buruk mereka. Tentu saja hal itu terjadi lantaran dalam film ini suasana ketegangan dan penderitaan itu dapat diwujudkan dengan ‘dewasa’ dan tetap memunculkan rasa tegang dan menyeramkan meskipun tanpa memunculkan adegan kekerasannya ke dalam film.

Karakter Asmara yang diperankan oleh Asmara Abigail menjadi karakter yang dirasa menonjol di film ini, rasa penasaran akan siapa dan apa yang akan dilakukan asmara ini menjadi hal utama yang membawa penceritaan di film ini terus menarik. Selain itu relasinya dengan Renata dan Edwin juga menciptakan ketegangan tersendiri di beberapa bagian film.

Sebagai penutup, secara teknis film ini bisa dibilang rapi. penggunaan beberapa transisi yang jarang digunakan dalam film, serta properti-properti kecil yang berdampak besar dalam penceritaan seperti sikat gigi, patung di dashboard mobil, lukisan di dinding. Namun, yang masih di rasa kurang di film ini yakni tata cahaya, demi mundukung mood yang berkesinambungan dari satu scene ke scene lain, penonton dibuat bingung tekait identifikasi waktu kapan itu terjadi di siang hari dan di malam hari, hampir sedikit sekali perbedaannya. (WH/K4/MS)

Cuplikan gambar dari Trailer Film Sehidup Semati.